Rss

Senin, 21 Juli 2014

Part 1: Chat With Stranger

Malam ini, langit begitu sedih. Lihat saja gelapnya malam yang tanpa bintang. Apalagi tadi siang langit sempat menangis. Dan menggelapkan bagian bumi dengan mendungnya. Langit membuat siang yang seharusnya cerah menjadi sore menuju malam. Tidakkah langit terlalu berlebihan jika Ia memang sedih?

Belum lagi dengan air matanya yg selalu turun menuju pipi bumi dalam seminggu belakangan ini. Semua itu membuatku muak Dan malas untuk beranjak Dari atas kasur untuk melakukan kegiatan sehari-hariku. Beranjak Dari kasur, menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu' lalu shalat shubuh. Tapi tahukah udara shubuh Bandung yang dalam keadaan mendung karena hujan semalam? Itu terlalu dingin. Sepertinya aku salah dalam memilih kosan. Seharusnya aku bisa memilih kosan yang memiliki fasilitas air hangat agar aku tak perlu malas mandi malam sehabis Dari kampus. Tapi yasudahlah itu sudah berlalu 3 tahun ini. Aku harus bisa bertahan satu tahun lagi agar tak terlalu menyesali nasib. Karena aku terlalu malas berkeliling sekitar kampus untuk mencari kosan baru. Lagian, kalau memang aku ingin fasilitas yang lebih enak, aku mungkin bisa memilih apartemen yang berada di Jln Soekarno-Hatta. Apartemen yang kutahu memberikan fasilitas terbaik di Bandung. Tapi aku tidak tahu juga, itu hanya menurut pendapatku.

Ah, Ya. Aku seorang gadis atau lebih sopan kalian bisa memanggilku seorang perempuan yang sedang dalam masa kuliah mau mengakhiri tahun ketiga. Aku sekarang semester 6. Dengan umur yang relatif sangat muda. Umurku baru 19 tahun. Dengan keahlian? Tak ada. Aku hanya memiliki hobby yang menurutku tak pantas untuk dijadikan peluang mencari pendapatan. Tapi aku juga menyukai dunia fotografi, pengeditan sebuah video, atau film pendek. Aku menyukai hal tersebut. Juga aku sering berkeliling di dunia maya. Aku lebih sering menghabiskan waktu dengan blogging Dan menulis cerita di Wattpad. Tak perlu kujelaskan. Aku harap kalian bisa bertanya pada mbah google. Karena aku terlalu malas untuk menjelaskannya lebih detail.

Dan sekarang ini, aku tengah menghadapi masalah pribadi. Masalah percintaan?? Oh bukan. Itu masalah pribadi yang melibatkan dua orang. Lagipula aku tidak mempunyai orang yang kutaksir, apalagi pacar. Aku termasuk orang yang selalu berusaha serius dalam menyelesaikan pendidikan. Jadi aku tidak memiliki waktu untuk bermain ria bersama manusia berjenis kelamin laki-laki. Walau sebenarnya tidak sedikit yang menyatakan kesediaan mereka dalam menjalani hubungan yang serius denganku. 

Masalahku hanyalah masalah yang melibatkan diriku seorang. Masalah pertemanan?? Oh bukan. Aku Dan sahabat-sahabatku dalam keadaan baik-baik saja.

Masalahku terjadi dalam diriku sendiri. Aku tengah dalam masa bosan, atau apa ya kata lainnya. Aku lupa. Ya, aku tengah bosan dengan kegiatanku yang begitu saja. Kuliah, kegiatan BEM universitas Dan BEM Jurusan, lalu organisasi di museum Asia-Afrika, lalu kosan. Dan tak ada kegiatan atau tantangan lainnya.

Sekarangpun, aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Bibi yang berada di salah satu ujung Bandung, Cimahi. Dengan mata yang selalu tertuju ke layar handphone-ku. Warna orange hampir mendominasi layar handphone-Ku. Bukan karena wallpaper-nya berwarna orange. Tapi karena aku sedang membuka web langgananku. Wattpad. Hari bukan waktunya menulis. Tapi membaca cerita orang lain. Disaat seperti ini, aku kebiasaan tidak memperhatikan sekeliling. Jadi, aku tetap tenggelam dalam dunia mayaku. Terserah orang mau berpikir seperti apa ketika aku tersenyum lebar sendiri bahkan tertawa. Biarkan mereka dengan pikirannya sendiri. Aku tidak peduli. Karena yang terpenting sekarang, aku ingin cepat sampai rumah, lalu membuka notebook-Ku Dan kembali tenggelam dengan wattpad.

Dan keinginan itu terwujud setelah 2 jam dalam perjalanan. 1 jam di bis kota, Dan 1 jam di angkutan kota atau angkot (?). Akhirnya sampai juga.

Setelah memencet bell rumah, karena kalau sudah masuk jam 8 malam, pintu gerbang beserta pintu masuk rumah lainnya sudah dikunci. Jadi, aku harus bisa menjadi penumpang yang sopan dengan memencet bel rumah. Akhirnya wajah mbak Dede, Harusku jelaskan seperti apa ya,, dia Dan satu lagi teman seumuran juga satu tempat asal menjadi orang yang selalu membantu Bibi dalam menyelesaikan pekerjaan rumah Dan ketiga anak laki-laki yang masih kanak-kanak, muncul untuk membuka gerbang Dan menyapaku. 

"Ah, Teh Utet, baru juga diomongin Sama si Ibu, biasanya kan malam sabtu gini Teteh kesini, panjang umur langsung muncul" ucapnya setelah menjawab salamku.

"Iya ni Mbak. Mumpung lagi libur mending kesini. Nanti mah kalo aku udah sibuk, ga bisa kesini,,," ujarku merespon ucapannya sambil masuk kedalam rumah.

Hal pertama saat kerumah Bibi harusnya: Menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa mengganjal perut.

Tapi aku tidak bisa seperti itu. Mengingat sopan santun adalah sahabat pertamaku saat mengunjungi rumah siapapun. Jadi, aku menuju lantai atas untuk menyapa Bibi dan Paman. Dan mengajak bercanda terlebih dahulu sepupu-sepupu iblis berwajah malaikat nan imut itu. Ya, mereka berwajah imut menyenangkan. Tapi tidak dengan perilaku mereka.

"Sana makan dulu, Kak Utet. Ada cumi sama tumis kangkung".  Wah, Bibi-Ku ini tahu saja kebutuhanku sekarang. Apalagi aku baru ingat bahwa aku belum makan apapun dari siang ini.

Aku mengangguk Dan meninggalkan lantai atas menuju dapur.

Aku makan, sambil tangan kiriku memegang HP. Masih dengan membaca wattpad. Judulnya To be with Mr. Popular karya @oddusticat.

Hah, setelah makan aku harus segera menjama' shalat maghribku. Karena tadi aku menghabiskan waktu di perjalanan. Lalu meneruskan bacaanku. 

####

Waktu menunjukkan jam 10:34. Masih dengan keadaan diatas kasur ditemani notebook. Bacaanku sudah selesai. Sekarang aku bingung dengan apa yang harus aku lakukan sekarang.

Oh iya, aku mau mencoba membuka Omegle.com. Sepertinya web menarik untuk mendapatkan teman. Tapi teman yang wajar Dan waras untuk dijadikan teman bicara. Karena menurut beberapa artikel yang sempat kubaca setelah bacaan cerita selesai, bahwa omegle Indonesia lebih banyak diisi oleh orang-orang berotak mesum. Entah itu laki-laki ataupun perempuan. Dan menurutku, aku akan sangat beruntung jika aku bisa improve my English.

Aku membuka web omegle.

Awalnya yang kudapatkan ya, laki-laki seperti yang dijelaskan artikel yang kubaca. Laki-laki berotak mesum. Tak perlu kujelaskan kan isi percakapannya? Karena saat percakapannya mulai tidak wajar, aku langsung end
chat. 

Aku mulai new chat:

Stranger: Hey 18 m

You: hi,,

You: 19 f

Wah, aku bertemu brondong. Lebih muda setahun denganku. Apa jangan-jangan dia Sama dengan laki-laki sebelumnya? 

Kalau,,

Stranger: Will you marry me?

Wha??

Gila. Baru juga mulai chat. Udah ngajak nikah aja. Kenalan aja belum. Baru tahu umur. Fix. Ni orang gila kali. Kalau dia masih waras, tidak mungkin kan dia chat Sama orang yang dia tidak tau terus langsung nembak buat ngajak nikah?

You: what?

Stranger: Will you? 

Sumpah. Ini gila bgt. Sebenarnya aku ini ngapain sih?

You: you ask me to marry you?

You: you must be kidding me

Semoga dia emang cuma buat becanda. Ya Allah. Kumohon.

Tunggu, tunggu, tunggu. Kenapa aku menanggapinya dengan serius??

Stranger: I did

Stranger: I'm serious

Seriusss????

Tidak Utet. Tidak. Dia pasti cuma becanda. Dia aja tidak tahu kamu orang mana, nama siapa, keluarga Dari mana. Negaranya aja tidak tahu. Masa dia aneh-anehan langsung ngajak nikah? Tidak mungkin kan? Okay Utet. Just Calm and breath. Dia pasti cuma bercanda. Ikutin aja permainannya.

Ingat. Jangan anggap serius.

You: you don't know about me,

Stranger: I don't. But it doesn't mean I can't ask you to marry me. 

Stranger: So once again

Stranger: Will you marry me?

Stranger: Yes or no?

You: ok. well, you just ask me,,,

You: if i say yes, what will happen?

Okay stranger. Aku ikutin permainanmu. Sampai mana kamu ingin bermain denganku.

Stranger: I will marry you, and I'll try to make you happy

Hah??? Buat aku bahagia? Itu tidak mungkin kan? Okay. Bukan tidak mungkin. Tapi dia aja tidak tahu namaku. Gimana mau buat aku bahagia kalau nama aja dia tidak tahu.

You: you ask me to marry you, when you never know about my name, my
family. All about me.

Stranger: Yes

Stranger: So, what is your answer? Yes or no?

Okay. Okay. Utet tadi kan udah dibilang. Just, calm and don't forget to breath. Just say yes. And wait,,

You: ok. I say yes.

You: so?

StrangerNext month?

You: next month?

You: are you crazy?

Wah? Dia beneran gila. Aku hanya bisa menganga membaca isi chat dari stranger yang benar-benar tidak kutahu siapa ini. Baru chat udah ngajak nikah, bahkan nikahnya bulan depan lagi. Dia kayaknya pasien dari rumah sakit jiwa deh. Orang waras tidak mungkin seperti ini. Dan aku juga Sama-Sama gila. Harusnya jangan di respon. Malah direspon. Gimana aku ini.

Stranger: Okay, 3 months from now?

Utet. Dia hanya seorang pasien Dari rumah sakit jiwa. Jadi, kalau misalkan dia bertanya jawab saja 'ya'. Jangan yang lain. 

You: okay,,

StrangerHow do I contact you? Email, BBM, WhatsApp, Telegram?

Contact?? Wow! Dia beneran serius. Bagaimana ini? Bagaimana ini? Aku tidak tahu kalau dia seserius ini.

You: are you serious with this all? 

StrangerGod. Yes I am.

Stranger: Tell me a little bit about yourself.

Aku tidak mau percaya dengan ini semua. Tapi kalau memang dia serius? Kenapa dia harus cari di omegle. Kalau memang dia serius mencari pendamping, kenapa harus di omegle? Aku tak percaya ini. I can't believe this,,,

Kenapa aku menanggapinya dengan serius seperti ini? Padahal ringan saja untukku langsung menekan tombol end chat. Tapi kenapa aku seakan tidak rela?? 

You: About my self?

Stranger: yes. How do I contact you?

You: email? Hutagalung.Utet@gxxxx.com

Strangerand where are you come from?

You: Indonesia. I'm Indonesian.

StrangerWaw! Same here.

WAW!! God. Aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan. 

0 komentar:

Posting Komentar