Rss

Jumat, 11 April 2014

Seberkas Kepedihan

Sinar terang darimu kini kian memudar,
Ada sedikit kerutan di dalamnya,
Kerutan yang biasanya selalu berada di atas keningmu,
Kinipun mulai menghampiri sinar yang kau buat terang di hidup ini


Yang kuasa tidak akan sanggup tuk mengambil dirimu dariku
Jika bukan karena hanya sebuah takdir yang harus kau jalani
Namun perih dirimu tak kunjung kembali pulih dan menghilang
Tak ada sedikit rasa untuk membaginya denganku?
Agar aku dapat merasakan perih yang tak kunjung hilang dari dirimu

Ayah...
Saat malam kau lantunkan ayat suci di tengah sinar redup ruang malam
Ku terbangun dan terpaku...
Tak dapat ku usik alunan suara yang semakin merdu mencoba menghilangkan sakit darimu
Tak adakah sedikit sisa keputus asaan untuk ku hilangkan darimu
Agar aku dapat mencoba membuat kau tersenyum walau sakit itu tetap ada dan menyerang

Ayah...
Di dalam dirimu adalah sebuah cahaya yang selalu kau tebarkan pada setiap sisi daun yang kau ciptakan
Membuatku selalu menemukan arah jalan yang harus ku tempuh

Ayah... dalam diam kini ku berdo’a
Berusaha membuka tangan Tuhan untuk menghilangkan pedih yang kau rasakan

Ayah...
Dalam keheningan bus
Dengan suara deru AC yang terus bekerja
Aku berdo’a mengharapkan yang terbaik untukmu
Mencoba untuk menemukan sinar yang sempat meredup
Dan menghilangkan kegelapan yang sempat kau geser,,

Saat ini ku tengadahkan kedua tanganku
Meminta yang terbaik bagimu hari ini dan kemarin
Karena ku yakin bahwa Tuhan itu Maha Baik


0 komentar:

Posting Komentar