Rss

Selasa, 28 Mei 2013

Perkembangan Teknologi Komunikasi Interpersonal dan Nirmassa


A.    Media Isyarat
Teknologi komunikasi isyarat adalah berkomunikasi dengan media isyaratnya (sinyal), antara lain: sinar/cahaya, asap, peluit, genderang, kentongan, sema-phore (bendera), isyarat anggota badan dan lain sebagainya. Komunikasi isyarat yang diguna-kan seperti kode-kode isyarat, telah disepakati dan dimengerti oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi.  Tujuan dari komunikasi ini adalah agar informasi (berita) dapat diterima dan dipahami oleh sipenerima berita.  Komunikasi  ini juga kadang digunakan dalam interkasi kita diantaranya untuk lebih memperjelas isi pesan dari pada perkataan yang diucapkan misalnya menggunakan gerakan badan. Komunikasi isyarat banyak dipakai dipabrik-pabrik yang bersuara bising misalnya komunikasi antara atasan dan bawahan. Komunikasi isyarat ini memiliki ada 4 tujuan umum:
1.      Memberi instruksi untuk mengerjakan pekerjaan
2.      Memberi informasi tentang prosedur dan pelaksanaan suatu tugas
3.      Memberi informasi dasar pemikiran tentang suatu pekerjaan
4.      Memberi informasi cara pencapaian sasaran
Media Isyarat terbagi menjadi 2 bentuk :
1.      Bagian tubuh Manusia
2.      Alat bantu diluar tubuh manusia (bendera,asap,tongkat)
Dalam komunikasi isyarat ini ada 2 bentuk yaitu:
1.      Komunikasi Isyarat Khusus 
a.       Asap & Api
-          Diciptakan pada zaman Yunani Raja Darius (522-486 SM)
-          Digunakan dalam kondisi cuaca derah & tidak hujan
-          Hanya bisa digunakan oleh orang-orang yang ada pada kelompok pengguna isyarat
-          Hanya efektif digunakan untuk mengirimkan pesan singkat. Dan biasanya dipakai untuk menyampaikan atau memberitahukan bahaya yang datang atau kepentingan darurat.
b.      Semaphore
Anda tentu sudah mengenal istilah semaphore terutama ketika aktif di kegiatan pramuka. Semaphore biasanya menggunakan bendera kecil yang dikendalikan oleh kedua tangan. Kode semaphore digunakan  melakukan perintah-perintah untuk dilaksanakan oleh regu pramuka.
Disamping ini pola atau konfigurasi kode semaphore. Komunikasi dengan semaphore biasanya digunakan apabila jarak komunikan berjauhan yang tidak mungkin dijangkau pendengaran, namun mudah dijangkau penglihatan. Hal ini tentunya harus dilakukan pada keadaan yang terang. 
c.       Huruf Braile
Pemakaian huruf  braile biasanya digunakan oleh saudara kita yang tuna netra. Mereka juga membutuhkan komunikasi dalam kehidupan ini. Semua huruf dikodekan dengan tertentu dimana pola-pola tersebut ditulis menonjol agar mudah diraba.
d.      Kode Morse
Berbeda dengan kode isyarat semaphore yang menggunakan pola gerakkan, kode morse menggunakan  pola bunyi peluit. Berikut ini pola kode  morse yang biasa digunakan. 
2.      Komunikasi Isyarat Umum
a.       Cahaya atau Sinar
Untuk mengatur arus lalu lintas, diantaranya meng-gunakan cahaya melalui lampu lalu lintas merah, kuning, dan hijau. Tentu Anda mengetahui arti warna dari cahaya tersebut.  Contoh lain silahkan Anda perhatikan, apabila sebuah kendaraan akan belok ke kiri atau ke kanan, maka pengemudi menyalakan lampu atau sinyal kuning yang biasanya di set agar berkedip-kedip. Secara umum rambu lalu lintas adalah tanda-tanda, alat, atau benda yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai  dalam pengaturan lalu lintas jalan raya.  erdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-rambu sebagai berikut :
a)      Rambu peringatan
Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menu-njukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya simpangan berbahaya bagi para pengemudi. 
b)      Rambu Petunjuk
Rambu yang memberikan petu-njuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada.
c)      Rambu larangan dan perintah
Rambu ini untuk melarang/me-merintah semua jenis lalu lintas tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau tempat-tempat tertentu. 
B.     Telegraf
Telegraf merupakan alat untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak jauh. Alat ini ditemukan oleh seorang warga Amerika, Samuel F.B. Morse bersama asistennya Alexander Bain pada tahun 1837. pesan pertamanya dikirim pdaa 6 Januari 1838. pesan yang dikirimkan oleh perator menggunakan kode morse. Pesan ini sering dinamakan pesan kabel atau kawat. Media ini sangat efektif dan dulu menjadi primadona meskipun yang bisa mengirim dam menerima hanyalah orang yang paham kode Morse.
Untuk keperluaan peperangan, media ini sangat diperlukan agar pesan rahasia tetap terjaga. Pesan ini pun diistimewakan karena umumnya pesan tersebut adalah pesan penting. Perkembangan selanjutkan, media ini melahirkan media baru seperti teleprinting dan faksimile. Di Indonesai pemanfaatan telegraf dimulai sejak saluran telegraf pertama dibuka 23 Oktober 1855, oleh Pemerintah Hidia Belanda. Telegraf pun dapat dirasakan masyarakat di 28 kantor telegraf. Tidak hanya menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor), telegraf pun bisa menghubungkan Jakarta dan Singapura, Jawa dan Australia.
C.     Telephon
Penemuan telepon dipicu oleh permintaan penggunaan telegraf yang semakin berkembang dan meningkat. Telephon pun ditemukan pada sekitar tahun 1876 oleh Alexander Graham Bell. Di Indonesia telephon lokal pertama digunakan sejak 16 Oktober 1882 yang diselenggarakan pihak swasta. Jaringan telephon pertama ini menghubungkan Gambir dan Tanjung Priok (Batavia). Selanjutnya jaringan telephon dibuat di kota-kota besar lainnya. Tahun 1906, perusahaan jaringan telephon diambil alih dan dikelola Pemerintah Hindia Belanda melalui PTT (Post, Telegraf, Tetephon) Dienst.
Seiring perkembangan, kebutuhan telekomunikasi meningkat jaringan telekomunikasi pun diperluas. Tahun 1967 PT Indosat (Indonesia Satelite Corporation) mulai membangun jaringan telephon gelombang mikro. Dimulai dengan jaringan Trans Sumatra dan Indonesia Timur. Selanjutnya, tahun 1976, satelit Palapa A-1 diluncurkan sehingga mengungkinkan jaringan telephon Indonesia meluas hingga mencapai luar negara.
D.    Pager
Pager atau radia panggil merupakan alat telekomunikasi untuk menyampaikan dan menerima pesan pendek. Sekarang mungkin sudah jarang ditemukan, tetapi alat ini masih sering dipakai untuk orang-orang yang bergerak dibidang jasa seperti jasa informasi dari kesehatan. Pager ditemukan tahun 1956 oleh Multitone Electronic di Rumah Sakit St. Thomas London oleh dokter-dokter yang sedang bertugas dalam kondisi darurat. Sejak itu pager semakin berkembang. Sebelum telephon seluler berkembang, pager digunakan sebagai pengganti untuk layanan telephon lokal dan internasional. Di Indonesia pager muncul sebelum tahun 1997. pelanggannya mencapai 800.000. namun karena harga perangkat yang terus menerus melambung pelangan pun perlahan menurun. Apalagi telah munculnya teknologi telephon seluler.



0 komentar:

Posting Komentar