A. Media
Isyarat
Teknologi
komunikasi isyarat adalah berkomunikasi dengan media isyaratnya (sinyal),
antara lain: sinar/cahaya, asap, peluit, genderang, kentongan, sema-phore
(bendera), isyarat anggota badan dan lain sebagainya. Komunikasi isyarat yang
diguna-kan seperti kode-kode isyarat, telah disepakati dan dimengerti oleh
kedua belah pihak yang berkomunikasi. Tujuan dari komunikasi ini adalah
agar informasi (berita) dapat diterima dan dipahami oleh sipenerima
berita. Komunikasi ini juga kadang digunakan dalam interkasi kita
diantaranya untuk lebih memperjelas isi pesan dari pada perkataan yang
diucapkan misalnya menggunakan gerakan badan. Komunikasi isyarat banyak dipakai
dipabrik-pabrik yang bersuara bising misalnya komunikasi antara atasan dan
bawahan. Komunikasi isyarat ini memiliki ada 4 tujuan umum:
1. Memberi
instruksi untuk mengerjakan pekerjaan
2. Memberi
informasi tentang prosedur dan pelaksanaan suatu tugas
3. Memberi
informasi dasar pemikiran tentang suatu pekerjaan
4.
Memberi
informasi cara pencapaian sasaran
Media Isyarat terbagi menjadi 2
bentuk :
1. Bagian
tubuh Manusia
2.
Alat bantu
diluar tubuh manusia (bendera,asap,tongkat)
Dalam
komunikasi isyarat ini ada 2 bentuk yaitu:
1. Komunikasi
Isyarat Khusus
a. Asap
& Api
-
Diciptakan pada
zaman Yunani Raja Darius (522-486 SM)
-
Digunakan dalam
kondisi cuaca derah & tidak hujan
-
Hanya bisa
digunakan oleh orang-orang yang ada pada kelompok pengguna isyarat
-
Hanya efektif
digunakan untuk mengirimkan pesan singkat. Dan biasanya dipakai untuk menyampaikan atau memberitahukan bahaya yang
datang atau kepentingan darurat.
b.
Semaphore
Anda tentu sudah
mengenal istilah semaphore terutama ketika aktif di kegiatan pramuka. Semaphore
biasanya menggunakan bendera kecil yang dikendalikan oleh kedua tangan. Kode
semaphore digunakan melakukan perintah-perintah untuk dilaksanakan oleh
regu pramuka.
Disamping ini
pola atau konfigurasi kode semaphore. Komunikasi dengan semaphore biasanya
digunakan apabila jarak komunikan berjauhan yang tidak mungkin dijangkau
pendengaran, namun mudah dijangkau penglihatan. Hal ini tentunya harus
dilakukan pada keadaan yang terang.
c.
Huruf Braile
Pemakaian
huruf braile biasanya digunakan oleh saudara kita yang tuna netra. Mereka
juga membutuhkan komunikasi dalam kehidupan ini. Semua huruf dikodekan dengan
tertentu dimana pola-pola tersebut ditulis menonjol agar mudah diraba.
d.
Kode Morse
Berbeda dengan
kode isyarat semaphore yang menggunakan pola gerakkan, kode morse menggunakan
pola bunyi peluit. Berikut ini pola kode morse yang biasa
digunakan.
2.
Komunikasi Isyarat Umum
a.
Cahaya atau Sinar
Untuk mengatur arus lalu lintas, diantaranya meng-gunakan
cahaya melalui lampu lalu lintas merah, kuning, dan hijau.
Tentu Anda mengetahui arti warna dari cahaya tersebut. Contoh lain
silahkan Anda perhatikan, apabila sebuah kendaraan akan belok ke kiri atau ke
kanan, maka pengemudi menyalakan lampu atau sinyal kuning yang biasanya di set
agar berkedip-kedip. Secara umum rambu lalu lintas adalah tanda-tanda,
alat, atau benda yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai dalam
pengaturan lalu lintas jalan raya. erdasarkan jenis pesan yang
disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-rambu sebagai
berikut :
a)
Rambu peringatan
Rambu yang
memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati-hati dalam menjalankan
kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menu-njukkan adanya lintasan kereta api,
atau adanya simpangan berbahaya bagi para pengemudi.
b)
Rambu Petunjuk
Rambu yang memberikan petu-njuk atau keterangan kepada
pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau
letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada.
c)
Rambu larangan
dan perintah
Rambu ini untuk
melarang/me-merintah semua jenis lalu lintas tertentu untuk memakai jalan,
jurusan atau tempat-tempat tertentu.
B.
Telegraf
Telegraf
merupakan alat untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak jauh. Alat ini
ditemukan oleh seorang warga Amerika, Samuel F.B. Morse bersama asistennya
Alexander Bain pada tahun 1837. pesan pertamanya dikirim pdaa 6 Januari 1838.
pesan yang dikirimkan oleh perator menggunakan kode morse. Pesan ini sering
dinamakan pesan kabel atau kawat. Media ini sangat efektif dan dulu menjadi
primadona meskipun yang bisa mengirim dam menerima hanyalah orang yang paham
kode Morse.
Untuk
keperluaan peperangan, media ini sangat diperlukan agar pesan rahasia tetap
terjaga. Pesan ini pun diistimewakan karena umumnya pesan tersebut adalah pesan
penting. Perkembangan selanjutkan, media ini melahirkan media baru seperti
teleprinting dan faksimile. Di Indonesai pemanfaatan telegraf dimulai sejak
saluran telegraf pertama dibuka 23 Oktober 1855, oleh Pemerintah Hidia Belanda.
Telegraf pun dapat dirasakan masyarakat di 28 kantor telegraf. Tidak hanya
menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor), telegraf pun bisa
menghubungkan Jakarta dan Singapura, Jawa dan Australia.
C.
Telephon
Penemuan
telepon dipicu oleh permintaan penggunaan telegraf yang semakin berkembang dan
meningkat. Telephon pun ditemukan pada sekitar tahun 1876 oleh Alexander Graham
Bell. Di Indonesia telephon lokal pertama digunakan sejak 16 Oktober 1882 yang
diselenggarakan pihak swasta. Jaringan telephon pertama ini menghubungkan
Gambir dan Tanjung Priok (Batavia). Selanjutnya jaringan telephon dibuat di
kota-kota besar lainnya. Tahun 1906, perusahaan jaringan telephon diambil alih
dan dikelola Pemerintah Hindia Belanda melalui PTT (Post, Telegraf, Tetephon)
Dienst.
Seiring
perkembangan, kebutuhan telekomunikasi meningkat jaringan telekomunikasi pun
diperluas. Tahun 1967 PT Indosat (Indonesia Satelite Corporation) mulai
membangun jaringan telephon gelombang mikro. Dimulai dengan jaringan Trans
Sumatra dan Indonesia Timur. Selanjutnya, tahun 1976, satelit Palapa A-1
diluncurkan sehingga mengungkinkan jaringan telephon Indonesia meluas hingga
mencapai luar negara.
D.
Pager
Pager atau
radia panggil merupakan alat telekomunikasi untuk menyampaikan dan menerima
pesan pendek. Sekarang mungkin sudah jarang ditemukan, tetapi alat ini masih sering
dipakai untuk orang-orang yang bergerak dibidang jasa seperti jasa informasi
dari kesehatan. Pager ditemukan tahun 1956 oleh Multitone Electronic di Rumah
Sakit St. Thomas London oleh dokter-dokter yang sedang bertugas dalam kondisi
darurat. Sejak itu pager semakin berkembang. Sebelum telephon seluler
berkembang, pager digunakan sebagai pengganti untuk layanan telephon lokal dan
internasional. Di Indonesia pager muncul sebelum tahun 1997. pelanggannya
mencapai 800.000. namun karena harga perangkat yang terus menerus melambung
pelangan pun perlahan menurun. Apalagi telah munculnya teknologi telephon
seluler.
0 komentar:
Posting Komentar